Minggu, 06 Maret 2016



PEMBAHASAN
1.      Anatomi
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil, terletak pada bagian garis tengah. Ukuran dan bentuknya berfariasi dari satu individu ke individu yang lain. Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
a.       Bagian jantung lambung adalah area disekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus).
b.      Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
c.       Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi di bawah findus, yang berbentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang kongkaf disebut kulvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kulvatur besar.
d.      Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duedenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang di kelilingi sfingter pilorus muskular tebal.


Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat di bawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung  menyerupai tabung bentuk J, dan bila penuh berbentuk seperti buah pir raksasa. Kapasitas normal lambung adalah 1 sampai 2L.secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus,dan antrum pilorikum atau pylorus. Sebelah kanan atas lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri bawah lambung terdapat kurvatura mayor. Sfingter pada kedua ujung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan yang terjadi. Sfingter kardia atau sfingter esophagus vawah, mengalirkan makanan masuk kedalam lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki esophagus kembali. Daerah lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal dengan nama daerah kardia. Disaat sfingter pilorikum terminal berelaksasi,makanan masuk ke dalam duodenum, dan ketika berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isi usus ke dalam lambung.
Lambung tersusun atas 4 lapisan tunika serosa atau lapisan luar merupakan bagian dari peritoneum  viseralis. Dua lapisan peritoneum viseralis menyatu pada kurvatura minor lambung dan duodenum kemudian terus memanjang kehati,membentuk omentum minus. Lipatan rgan yang keluar dari satu rgan menuju ke rgan lain disebut sebagai ligamentum. Jadi omentum minus disebut juga ligamentum hepatogastrikum atau hepatoduodenalis  menyokong lambung sepanjang kurvatura minor sampai ke hati. Pada kurvatura mayor, peritoneum terus kebawah  membentuk omentum majus, yang menutupi usus halus dari depan seperti sebuah apron besar. Sakus omentum minus adalah tempat yang sering terjadi penimbunan cairan (pseudokista pankreatikum)akibat pankreastitis akut.
Tidak seperti daerah saluran cerna lain, bagian muskularis tersusun atas tiga lapis dan bukan dua lapis otot polos ,lapisan longitudinal di bagian luar  lapisan sirkular ditengah, dan lapisan oblik dibagian dalam. Susunan serabut otot yang unik  memungkinkan berbagai macam kombinasi kontraksi yang di perlukan untuk memecah makanan menjadi partikel-partikel  yang kecil, mengaduk dan mencampur makanan tersebut dengan cairan lambung, dan mendorongnya kearah duodenum.
Submukosa tersusun atas jaringan areolar longgar yang menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis. Jaringan ini memungkinkan mukosa bergerak dengan gerakan peristaltic. Lapisan ini juga mengandung pleksus saraf, pembuluh darah, dan saluran limfe.
Mukosa, lapisan dalam lambung tersusun atas lapisan - lapisan longitudinal di`sebut rugae, yang memungkinkan terjadinya distensi lambung sewaktudiisi makanan. Terdapat tipe beberapa kelenjar pada lapisan inti dan dikategorikan menurut bagian anatomi lambung yang di tempainya. Kelenjar kardia berada di dekat orifisum kardia dan menyekresikan mucus. Kelenja fundus atau gastrik terletak di fundus dan pada hamper seluruh korpus lambung. Kelenjar gastrik memiliki tiga tipe utama sel. Sel zimogenik menyekresikan pepsinogen, pepsinogen diubah menjadi pepsin dalam suasana asam.
Regia – regia lambung terdiri dari bagian jantung,  fundus, badan organ, dan bagian pylorus.
a.       Bagian jantung  lambung adalah area disekitar pertemuan esophagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus )
b.      Fundus adalah bagian yang menonjol kesisi kiri atas mulut esophagus.
c.       Badan lambung adalah bagian yang terdilatasi dibawah fundus.yang membentuk dua per tiga bagian lambung tepi medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d.      Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang di kelilingi sfingter pylorus muscular tebal.
2.      Fungsi
Fungsi pencernaan dan motoric lambung dirangkum dalam kotak 24-1. Fungsi motoric terdiri Menyimpan makanan ksampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh saraf vagus dan dirangsang oleh gastrin.pencampuran, dan pengosongan kimus (makanan yang bercampur dengan secret lambung) kedalam duodenum, penting untuk memahami regulasi dan pengawasan sekresi lambung untuk mengetahui pathogenesis dan pengobatan ulkus peptikum secara rasional.
3.      Histologi
1.      Histology dinding lambung. Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa, submukosa, dan jaringanmuskularis) beserta modifikasinya.
a.       Muskularis eksterna  pada bagian fundus dan badan lambung mengandung lapisan otot melintang (oblik) tambahan. Lapisan otot tambahan ini membantu keekfektifan pencampuran dan penghancuran isi lambug.
b.      Mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung. Ruga terlihat saat lambung kosong dan akan menghalus saat lambung meregang terisi makanan.
c.       Ada kurang lebih 3 juta pit lambung  di antara ruga-ruga yang bermuara pada sekitar 15 juta kelenjar lambung. Kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 L sampai 3 L cairan lambung. Cairan lambung mengandung enzim-enzim pencernaa, asam klorida, mucus, garam-garaman, dan air.
2.      Kelenjar kardiaka
Kelenjar kardiakatubuler langsung muncul dari foveola dangkal dalam zona sempit (1-3cm ) sekitar batas esophagus gaster. Mereka berkelok pada ujung bawahnya da nada yang bercabang. Dilapisi sel-sel penghasil lender yang tak dapat dibedakan dari yang foveola. Beberapa sel yang berelatif belum berkembang tampak dekat leher kelenjar dan kadang – kadang terdapat sel endokrin diantara sel – sel penghasil lendir. Kebanyakan dari mereka menghasilkan gastrin, sebuah hormone polipeptida yang merangsang aktivitas sekresi kelenjar dalam korpus dan mempengaruhi motilitas lambung. Daerah yang mengandung kelenjar kardia sangat sempit pada lambung manusia, namun dapat mencapai sepertiga pada lambung babi.
3.      Kelenjar oksintik
Kelenjar fundus dan korpus, disebut kelenjar oksintik (kelenjar lambung ) menghasilkan sebagian besar getah lambung. Pada lambung manusia diperkirakan terdapat 15 juta yang berhubungan dengan 3,5 juta fevoela gastrika. Satu sampai tujuh buah kelenjar muncul dari satu fvela. Berdiameter 30-50 m dan meluas ke bawah menempati sebagian besar ketebalan muksa 0,5-1,5 mm. kelenjar oksintik mengandung lima jenis sel. Sel mucus leher, sel induk , sel utama (sel zimgen) sel oksintik (sel pariental) dan sel endokrin. Penghubung  dengan foveola disebut isthmus, terutama terdiri atas sel-sel mukosa permukaan. Segmen sempit di bawahnya adalah leher, yang mengandung sel mukosa leher, sel induk, dan sedikit sel oksintik, diikiuti basis yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar dan mengandung banyak sel utama, sel oksintik, dan sedikit sel mukosa leher satu satu sel endokrin mungkin terdapat di semua segmen kelenjar. Aktivitas mitosis terbatas pada sedikit sel induk di leher kelenjar.
      Pada leher kelenjar, sel mucus permukaan diganti dengan sel mucus leher. Ini adalah sel – sel kolumnar, menyelip diantara sel-sel oksintik yang bulat dan lebih besar, sehingga bentuknya macam- macam. Apeksnya lebar dengan daerah pinggang ramping atau daerah apeks menyempit dengan dasar lebih lebar. Inti terdesak kedasar sel. Organel sitoplasma tidak jelas berbeda dari yang pada sel mucus permukaan, namun lebih banyak poliribosomnya. Sel – sel ini tidak hanya terdapat di leher. Seperti menunjukkan namun juga tersebar satu-satu diantara sel-sel segmen lebih dari kelenjar. Dapat dibedakan karna granul sekresinya terpulas merah muda,mereka lebih besar dari pada yang dari sel mucus permukaan, dan pada mikrograf electron.memiliki pusat dan zona yang lebih terang. Dan tampilannya bervariasi dari spesies ke spesies.musin dalam sitoplasma apikalnya berafinitas lebih besar terhadap pewarna basa pada pH rendah dari pada yang dari sel permukaan. Masukan sulfur radioaktif oleh sel-sel ini mengesankan bahwa mereka menghasilkan glikoprotein bersulfat. Manfaat fisiologik dihasilkannya dua jenis mucus oleh mukosa lambung belum jelas.
4.      Sekresi lambung
Jenis kelenjar lambung.
a.       Kelenjar jantung: ditemukan di ragia mulut jantung. Kelenjar ini hanya mensekresi mucus.
b.      kelenjar fundus (lambung
1)      sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen. Precursor enzim pepsin. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung. Yang kurang penting.
2)      Sel parietal mensekresi asam klorida (HCI) dan factor intrinsic.
3)      Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini mensekresi barrier mucus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap kerusakan oleh HCI atau autodigesti.
c.       kelenjar pylorus terletak pada regia antrum pylorus. Kelenjar ini mensekresi mucus dan gastrin. Suatu hormone peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lamung.

5.      Digesti Mekanik lambung
Beberapa menit setelah makanan memasuki perut, gerakan peristaltik yang lembut dan berriak yang disebut gelombang pencampuran (mixing wave) terjadi di perut setiap 15-25 detik. Gelombang ini merendam makanan dan mencampurnya dengan hasil sekresi kelenjar lambung dan menguranginya menjadi cairan yang encer yang disebut chyme. Beberapa mixing wave terjadi di fundus, yang merupakan tempat penyimpanan utama. Makanan berada di fundus selama satu jam atau lebih tanpa tercampur dengan getah lambung. Selama ini berlangsung, pencernaan dengan air liur tetap berlanjut.
Selama pencernaan berlangsung di perut, lebih banyak mixing wave yang hebat dimulai dari tubuh dan makin intensif saat mencapai pilorus. Pyloric spinchter hampir selalu ada tetapi tidak seluruhnya tertutup. Saat makanan mencapai pilorus, setiap mixing wave menekan sejumlah kecil kandungan lambung ke duodenum melalui pyloric spinchter. Hampir semua makanan ditekan kembali ke perut. Gelombang berikutnya mendorong terus dan menekan sedikit lagi menuju duodenum. Pergerakan ke depan atau belakang (maju/mundur) dari kandungan lambung bertanggung jawab pada hampir semua pencampuran yang terjadi di perut.
6.      Digesti kimia lambung
Prinsip dari aktivitas di perut adalah memulai pencernaan protein. Bagi orang dewasa, pencernaan terutama dilakukan melalui enzim pepsin. Pepsin memecah ikatan peptide antara asam amino yang membentuk protein. Rantai protein yang terdiri dari asam amino dipecah menjadi fragmen yang lebih kecil yang disebut peptide. Pepsin paling efektif di lingkungan yang sangat asam di perut (pH=2) dan menjadi inaktif di lingkungan yang basa. Pepsin disekresikan menjadi bentuk inaktif yang disebut pepsinogen, sehingga tidak dapat mencerna protein di sel-sel zymogenic yang memproduksinya. Pepsinogen tidak akan diubah menjadi pepsin aktif sampai ia melakukan kontak dengan asam hidroklorik yang disekresikan oleh sel parietal. Kedua, sel-sel lambung dilindungi oleh mukus basa, khususnya setelah pepsin diaktivasi. Mukus menutupi mukosa untuk membentuk hambatan antara mukus dengan getah lambung. Enzim lain dari lambung adalah lipase lambung. Lipase lambung memecah trigliserida rantai pendek menjadi molekul lemak yang ditemukan dalam susu. Enzim ini beroperasi dengan baik pada pH 5-6 dan memiliki peranan terbatas pada lambung orang dewasa. Orang dewasa sangat bergantung pada enzim yang disekresikan oleh pankreas (lipase pankreas) ke dalam usus halus untuk mencerna lemak. Lambung juga mensekresikan renin yang penting dalam mencerna susu. Renin dan Ca bereaksi pada susu untuk memproduksi curd. Penggumpalan mencegah terlalu seringnya lewatnya susu dari lambung menuju ke duodenum (bagian pertama dari usus halus). Rennin tidak terdapat pada sekresi lambung pada orang dewasa.
pada lambung terjadi pencernaan kimiawi  dengan bantuan senyawa yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi  yang dihasilkan lambung adalah:
1)      Asam HCl. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disenfektan, serta merangsang pengeluaran hormone sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
2)      Lipase. Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
3)      Rennin. Mengendapkan protein pada susu (kasein)dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
4)      Mucus. Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Adapun fungsi HCl lambung yaitu:
a)            Merangsang keluarnya sekretin.
b)            Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
c)            Desinfektan
d)           Merangsang keluarnya hormone kolisistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya.


7.      Histofisiologi lambung

      Setelah membahas komponen tentang struktur lambung dan beberapa sifat fungsionalnya.kini akan dibahas secara singkat fisiologinya.lambung adalah resrvoar untuk menampung makanan dan pengolahan oleh produk kelenjar-kelenjar dalam mukosa. Kapasitasnya cukup besar. Bila kosong volume lumennya hanya 50-75 ml,namun 1,2 liter dapat masuk sebelum tekanan intraluminalmulai naik. Volume  sejretyang dihasilkan sehrinya sekisarantara 500sampai 1000 ml,hanya beberapa ml disekresikan perjam, diantara waktu makan, ratusan ML  yang dihasilkan getah lambung yang bening tanpa warna mengandung mokus,air,HCL, dan enzim pepsin. Sekresi asam memprtahankan lingkungan intern yang optimal utuk proteolisis oleh pepsin yang paling aktif oleh pH2.
Salah asatu sifat luar mukosa dari lambung adalah kemampuannya menghasilkan secret dengan pH dari 2sampai rendah 0,9. Ini sesuai dengan konsentrasi ion hydrogen lebih dari sejuta kalli darah.bagaimana hal ini terjadi telah lama diperdebatkan namun pengamatan dari mikroskop electron terhadap perubahan halussel oksintik yang dirangsang oleh pengkajian iokimia tentang fraksi sel sampai consensus untuk smua oleh beberapa mekanismeyang terlibat. Membrane dari system tobuloveskular dalam sitoplasma oksintik mengandung H+,K+-ATEPase unik,yang merupakan pompa proton yanmemakai ATP untuk memompa H+ dari sel kelumenkelenjar, K+ dan kelumen dalam sel. Pada sel yang tidak dirangsang , membrane ari system tobulovesikular relative impermebel untuk K+ dan CI atau tidak sama  sekali atau akumulasi ion H dalam vesikel. Bila sel oksentik  dirangsang, polimerisasi aktif membentuk mikrofilamindan intraksi jdengan myosin ikut menggerakkan unsure dari system tubulovesikuler kepermukaan, tempat mereka menyatu dengan membrane dari kanalikulus, menghasikan peningkatan luas permukaan sel sebesar empat sampai lima kali lipat yang mengandung  H+,K+,ATPase. Melalui mekanisme yang belum jelas, secara bersamaan saluran-saluran terbuka, meningkatkan permeabilitas mimbran untuk ion. Aliran kalium  klorida ddari sel kedalam lumen menyediakan ion-ion K, yang ]oleh pompa H+,K+-A-ATPase ditukarkan dengan ion H+ dan CIberakibat sekresi HCI. Air masuk dalam kanalikulus sepanjang gradient osmotic yang ditimbulkan oleh aliran ion-ion.
Sekresi lambung dikendalikan oleh intraksi rumit mekanisme neuraldan enddokri yangmasig belom jelas. Jalur rangsangan neural berlangsug melalui kesaraf vagus ksebuah pleksus saraf intramural,dari mana saraf-saraf naik kekelenjar lambung dan epitel permukaan. Aktifitas sekresi lambung sangat ditingkatkan pada awal makan. Saat kemo dam makareseptor dalam rongga mulut dirangsang oleh pengunyahan dan pengecapan makanan. Impuls aferen dari reseptor ini menuju otak dan diteruskan kesaraf eferen dalam saraf vagus yang bekerja langsug pada el-sel oksentik untukmeningkatkan sekresi asam. Bersamaa waktu neuron, pleksus  saraf interinsik, terangsang oleh eferen vagus , membangkitkan implus yang menginduksi sel G untukmembebaskan gastri dapat diastimulasi oleh peptide dan produk asam amino dari pencernaan., oleh kafein, dan oleh konsentrasi rendah alcohol yang masuk bersama makanan .pada lambung kosong (puasa). pH dalam lumen rendah dalam keadaan ini selD mensejresi sosmatostatin yang menghasilkan penghambatan prakerin terhadap pembebasan gastri oleh selG. Dalam lambung penuh, dengan pH diatas 3, ell Dtidak aktif. Setelah lambung dikosongkan sesudah makan dan hilangnya efek buffer dari makana., maka PH isi lambung jatuh dan hambatan sekresi gastri oleh sel D kembali terjadi.terminal C tetrapeptida dari gastr, yang bertanggung jawab atasaktifitasnya , elah berhasil disentesis dan kli-nik dicapai untuk meningkatkan ssekresi asam.
Sekresi pepsinogen oleh sel utama tergantung pda stimulsi ncural yang meningkatkan oleh asam yng disekresi setelah memkan makanan.  pH rendah yang ditimbulkan erlu untuk mengkonversi pepsinogen menjdi pepsin yang aktif.      


ik.jpg

























DAFTAR DIAGNOSA
PHYSIOLOGICAL DOMAIN
Anatomical structures and  physiological processes essential to human health
Class: Respiration
Anatomical structures and physiological processes involved in ventilation and gas exchange
Nursing Diagnosis Code
Ineffective breathing pattern
00032
Class: Physical Regulation
Anatomical structures and physiological processes involved in hematological, immunological, and metabolic regulatory mechanisms
Nursing Diagnosis Code
Hyperthermia
00007
Excess fluid volume
00026
Risk for imbalanced fluid volume
00025
Deficient fluid volume
00027
Risk for hyperthermia
00253
Risk for electrolyte imbalance
00195
Risk for unstable blood glucose level 
00179
Risk for impaired liver function
00178
Class: Nutrition
Anatomical structures and physiological processes involved in the ingestion, digestion, and absorption of nutrients
Nursing Diagnosis Code
Imbalance nutrition less than body requirements
00002
Class: Elimination
Anatomical structures and physiological processes involved in discharge of body waste
Nursing Diagnosis Code
Constipation
00011
Diarrhea
00013
Risk for ineffective gastrointestinal perfusion
00202
Risk for constipation
00015
Class: Skin or tissue
Anatomical structures and physiological processes of skin and body tissues involved in structural integrity
Nursing Diagnosis Code
Risk of impaired tissue integrity
00248
Impaired tissue integrity
00044

MENTAL DOMAIN
Mental processes and mental patterns essential to human health
Class: Self-Concept
Psychological patterns involved in self-perception, identity, and self-regulation
Nursing Diagnosis Code
Disturbed body image
00118



EXISTENTIAL DOMAIN
Experiences and life perceptions essential to human health
Class: Comfort
Perceptions of symptoms and experience of suffering
Nursing Diagnosis Code
Anxiety
00146
Acute pain 
00132
Nausea
00134
Chronic pain
00133
Fear
00148

Class: Coping
Perception of coping, coping experiences, and coping strategies
Nursing Diagnosis Code
Ineffective coping
00069

FUNTIONAL DOMAIN
Life-span processes, basic functions, and skills essential to human health
Class: Energy Balance
Energy usage and energy regulation pattern
Nursing Diagnosis Code
Fatigue
00093
Insomnia
00095
Activity intolerance
00092
Risk of activity intolerance
00094
Class: Health Promotion
Health literacy and health maintenance skills
Nursing Diagnosis Code
Deficient knowledge
000126

SAFETY DOMAIN
The characteristies of risk behavior, health hazards, and milieu hazards essential to human health
Class: Health Hazard
Health hazards associated with healthcare processes and social processes
Nursing Diagnosis Code
Risk of infection
 00004




.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dn fisiologi untuk pemula. Jakarta: ECG
Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit Ed.           6 Vol. 1.Jakarta: ECG
Fawcett, don W.2002.Buku ajar histologi Ed. 12. Jakarta: EGC
Bloom & Fawcett, 2002, Histologi, Jakarta, EGC
Wiley Blackwell, 2014, Nursing Diagnosis Definition and Classification 2015-2017,  Oxford

Tidak ada komentar:

Posting Komentar